Tuesday, December 28, 2010

“TIPE STRUKTUR TANAH UTAMA DI SUMATRA BARAT”

Tanah – tanah di Sumatra Barat

Tanah-tanah di Sumatra Barat cukup bervariasi dan sangat dipengaruhi oleh bentuk wilayah, batuan induk dan iklim. Tanah yang dijumpai terdiri dari tanah organik dan tanah mineral. Tanah organik dalam sistim klasifikasi Taksonomi Tanah USDA termasuk ordo Histosol dan mencapai luas 120.900 ha. Nama tanah mineral, menurut sistem Taksonomi Tanah, di daerah ini terdiri dari:

(1) Inceptisols dengan luas 2.223.000 ha;

(2) Andisols luasnya mencapai 359.200 ha;

(3) Ultisols seluas 635.500 ha;

(4) Oxisols tersebar sampai 133.600 ha;

(5) Entisols 111.800 ha dan

(6) Alfisols mencapai 64.680 ha.

Tanah Ultisols dan Oxisols tergolong tanah tua dan telah mengalami proses pelapukan lanjut, terutama pada tanah yang berasal dari batuan Pretersier dan Tersier, bersolum dalam, tekstur halus, bereaksi masam, miskin unsur hara dan kationbasa.

Macam macam struktur tanah

· Struktu tanah berbutir (granular): Agregat yang membulat, biasanya diameternya tidak lebih dari 2 cm. Umumnya terdapat pada horizon A yang dalam keadaan lepas disebut “Crumbs” atau Spherical

· Kubus (Bloky): Berbentuk jika sumber horizontal sama dengan sumbu vertikal. Jika sudutnya tajam disebut kubus (angular blocky) dan jika sudutnya membulat maka disebut kubus membulat (sub angular blocky). Ukuranya dapat mencapai 10 cm.

· Lempeng (platy): Bentuknya sumbu horizontal lebih panjang dari sumbu vertikalnya. Biasanya terjadi pada tanah liat yang baru terjadi secara deposisi (deposited).

· Prisma: Bentuknya jika sumbu vertikal lebih panjang dari pada sumbu horizontal. Jadi agregat terarah pada sumbu vertikal. Seringkali mempunyai 6 sisi dan diameternya mencapai 16 cm. Banyak terdapat pada horizon B tanah berliat. Jika bentuk puncaknya datar disebut prismatik dan membulat disebut kolumner.

Tipe Struktur Tanah Utama di Sumatra Barat

1. Ultisols

Ultisols merupakan tanah yang telah mengalami perkembangan mineralnya. Tanah ini dikenal juga dengan Podsolik Merah Kuning (PMK). Tanah ultisols merupakan tanah yang berasal dari batuan pasir kuarsa vulkanik. Tanah ini tersebar di daerah yang beriklim basah dengan curah hujan lebih dari 2500 mm/tahun

· Struktu tanah berbutir (granular) dengan agregat yang membulat.

· Adapun struktur tanah ultisols ini menggumpal dengan konsistensi yang lekat.

· Sedangkan tekstur tanah ultisols yaitu lempung berpasir.

· pH tanah kurang dari 5,5 maka digolongkan kedalam tanah masam.

· Tanah ini peka akan erosi.

· Pengolahan tanah ini diharapkan untuk meningkatkan pH tanah serta pemupukan terutama unsure P dan K karena tanah ini termasuk tanah yang kurang hara.

2. Oxisols

Oxsisols merupakan tanah khas tropis yang banyak ditemukan di daerah hutan hujan tropis. Tanah ini termasuk kedalam tanah tua yang telah mengalami pelapukan lanjut. Tanah ini dikenal juga dengan tanah laterit dengan warnanya yang merah dan kekuningan.

· Struktur tanah oxsisols sama dengan tanah ultisol yaitu berbutir atau granular.

· KTK rendah dan miskin hara.

· Usaha untuk memperbaiki tanah dengan cara menetralkan tanahnya serta dengan pemupukan P.

3. Andisols

Tanah andisols merupakan jenis tanah mineral yang mengalami proses perkembangan profil. Tanah ini berwarna agak coklat keabuan hingga hitam. Tanah ini memiliki kandungan organik yang tinggi. Tanah ini berasal dari batuan induk abu vulkanik yang subur.

· Struktur tanah andosols remah dengan konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak.

· Tekstur tanah andosols geluh berdebu.

· Solum tanah andosol agak tebal.

· Memiliki daya absorbsi dan permeabilitas sedang.

· Peka terhadap erosi.

· Kendala tanah ini yaitu terikatnya P dalam mineral tanah sehingga P tidak tersedia.

4. Entisols

Tanah entisol merupakan tanah yang berasal dari abu vulkanik dan endapan sedimen. Tanah ini dapat ditemukan di sekitar daerah gunung berapi, biasanya ditandai dengan dominasi pasir. Warna tanah ini dominan kelabu dan biasayang lapisan olehnya dangkal dan kadang sudah bertemu batuan di bawahnya.

· Struktur tanah

· Keunggulan tanah ini memiliki drainase dan aerase yang baik.

· Miskin bahan organik dan hara tanah khususnya nitrogen.

Wednesday, June 9, 2010

A K U

Berbicara tentang diriku berbicara tentang fotografi banyak hal yang menerawang di fikiranku sebelum benar-benar tertulis. Teringat tentang kegiatan mahasiswa di kampus yang pernah aku ikuti walau masih dalam tahap seleksi dan di seleksi terakhir mundur dengan sendiri (haha..lagi-lagi gara-gara plin plan). HP sony ericsson G502ku yang selalu menemani disaat moment-moment bagus walau hanya 2 MP tapi cukup mewakili hasrat photografer yang terpendam jauh di hati dan fikiran jiaaaaaah. Teringat tabungan untuk kamera yang semakin keujung semakin menipis bukannya semakin bertambah gara-gara faktor x dan y alah alasan anak kos memang begitu. Mimpi jadi fotografer dengan hasil karya yang dielukan orang (hahahahaha… kali ini perlu tertawa yang agak keras). Penyesalan untuk kuliah dan tinggal di Padang namun pada akhirnya gara-gara fotografi aku memiliki celah sendiri untuk duniaku di Padang, setidaknya di Padang aku punya ‘karya’. Tulisan ini aku tulis terispirasi dari gambar-gambar yang ada di folder imagine di laptopku yang berisi gambar-gambar fotografi campuran, ada art, landscape, model ada yang aku jepret sendiri, ada yang aku ambil dari facebook temen, ada yang aku ambil dari web fashion ada juga aku ambil dari deviantArt.com macam-macam aku gabung aja.
Bagi aku foto mengungkapi perasaan aku waktu foto itu di ambil. Terserah teknik pengambilannya bagaimana dan kameranya apa yang jelas setelah foto itu aku ambil dan dilihat lagi hasilnya selalu ingat kejadiaan waktu itu. Walalupun alzaimer udah merupakan bagian hidup tapi kalo urusan foto ingat aja tuh. Udah lama sih mencurahkan perhatian baik secara tidak langsung ke dunia foto. Banyak contoh mulai dari ada acara keluarga yang mengharuskan dokumtasi dan aku selalu mengkritik masalah pengambilan fotonya. Kalau di organisasi selalu jadi seksi publikasi dan dokumentasi seksi acara yang pada ujungnya jadi orang belakang layar dengan hal-hal art (gak nyambung).
Padang memang bukan kota tujuan yang di impikan selama ini, tapi setidaknya padang memberikan celah untuk berkarya. Aku seorang pemimpi yang perfeksionis namun dilain hal aku dapat realistis. Hal yang sejauh ini menghambat langkah hanya karna plin plan. Aku bukan orang yang bisa diikat itu saja intinya aku bisa membuat sesuatu kenapa aku PD untuk bilang itu, karna aku yakin dan percaya namun sulit untuk membuat diri ini terikat akan suatu hal apapun itu. Aku orang yang bebas yang ingin kehidupan yang damai namun terkadang kenyataan memang tidak berkata begitu. Ini kehidupan bung!, tapi setidaknya itu pelajaran untuk membuat diri lebih mandiri dan dewasa.
Sejauh ini ‘karya’ yang bisa aku buat baru bersifat landscape itupun masih abal-abal. Hmm sabaaar ada waktunya kamera di tangan dan nama willy jadi salah satu deretan nama fotografer ternama hahahaaaa…

Wednesday, April 14, 2010

Upaya peningkatan produksi jagung berdasarkan permasalahan yang ada di Indonesia

Jagung adalah tanaman pangan biji-bijian yang berasal dari keluarga rumput-rumputan. Jagung dimanfaatkan baik oleh manusia maupun hewan. Di Indonesia jagung lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri pakan berkisar antara 45-55% sedangkan untuk dikonsumsi manusia hanya sebagian kecil saja. Di beberapa daerah Indonesia bagian timur mengkonsumsi jagung sebagai makanan pokoknya namun persentasenya tidak terlalu tinggi. Meskipun begitu jagung tetap tanaman pangan yang memiliki peran yang penting. Menurut asalnya jagung berasal dari benua Amerika yang kemudian menyebar ke Asia dan Afrika melalui bisnis dagang orang-orang Amerika dan Eropa. Sekitar abad ke-16 barulah jagung tersebar ke daerah di benua Asia termasuklah Indonesia. Dalam bahasa belanda jagung disebut maiz sedangkan dalam bahasa Inggris jagung disebut corn.
Adapun sistematika tanaman jagung adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Classis : Monokotiledon
Ordo : Graminae
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays
Jagung dalam pengelompokkannya berdasarkan umur dikelompokkan atas:
a. Jagung berumur pendek yaitu berkisar antara 75-90 hari. Contoh jagung ini yaitu Genjah warangan, Abimayu dan genjah kertas.
b. Jagung berumur sedang yaitu berkisar antara 90-120 hari. Contoh jagung ini yaitu Hibrida C1, Hibrida CP1 dan Pandu.
c. Jagung berumur panjang yaitu lebih dari 120 hari. Contoh jagung ini yaitu Kania putih, Bastar kuning dan Harapan.
Jagung berdasarkan bentuk bijinya dikelompokkan atas:
a. Dent corn
b. Flint corn
c. Sweet corn
d. Pop corn
e. Flour corn
f. Pod corn
g. Waxy corn
Tanaman jagung termasuk penting dalam kehidupan manusia dan hewan karena tanaman jagung dimanfaatkan tidak hanya buahnya saja melainkan hampir semua bagian tubuh tanaman jagung memiliki manfaat. Batang dan daun yang masih muda dapat menjadi pakan ternak. Batang dan daun yang tua setelah panen dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Batang dan daun yang kering dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Batang jagung juga dimanfaatkan sebagai pulp atau bahan pembuat kertas.
Jagung memiliki kandungan energi sampai 3350 kcal/kg dan xanthopil yang sangat tinggi. Xanthopil adalah sejenih pigmen pewarna kulit, kaki, paruh dan kuning telur. Hal inilah yang menyebabkan jagung dijadikan sebagai pakan ternak yang baik seperti ayam. Selain itu jagung juga memiliki kandungan methionine yang cukup tinggi.
Budidaya tanaman jagung di Indonesia dilakukan sejak awal tanaman jagung masuk ke Indonesia sejak itu pula jagung telah diupayakan untuk selalu diproduksi. Tanaman jagung sebenarnya tidak menuntut syarat yang terlalu rumit untuk dapat tumbuh namun untuk pertumbuhan tanaman jagung yang optimal diperlukan syarat sebagai berikut:
a. Iklim
Tanaman jagung membutuhkan iklim yang beriklim subtropis atau tropis basah pada sebagian besarnya. Jagung tumbuh di daerah yang terletak pada 0-50 derajat LU sampai 0-40 derajat LS. Pada lah yang tidak beririgasi curah hujan yang dibutuhkan tanaman jagung 85-200 mm/bulan secara merata. Pertumbuhan tanaman jagung membutuhkan penyinaran yang cukup. Suhu yang dibutuhkan tanaman jagung untuk tumbuh berkisar antara 21-34°C sedangkan untuk pertumbuhan yang optimal berkisar antara 23-27°C. Tanaman jagung sebaiknya ditanam pada musim penghujan dan panen pada musim kemarau.
b. Media Tanam
Jagung tidak memerlukan media khusus untuk dapat tumbuh hanya memerlukan tanah yang subur dan cukup humus. Jenis tanah yang dapat ditumbuhi jagung yaitu andosol, latosol, grumosol dan tanah yang berpasir. Jagung dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang bertekstur lempung atau liat seperti latosol. Keasamaan tanah (pH) antara 5,6-7,5 hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan hara di dalam tanah. Jagung membutuhkan perairan yang cukup tinggi maka tempat tumbuh jagung tidak dapat tumbuh optimal pada kemiringan lebih dari 8%.
c. Ketinggian Tempat
Jagung dapat tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian 1000-1800 m dari permukaan laut. Ketinggian tempat optimum yaitu 0-600 m dari permukaan laut.
Indonesia memiliki 331 wilayah startegis untuk budidaya jagung. Wilayah Jawa Timur merupakan wilayah terluas penanaman tanaman jagung disusul Jawa Tengah dan Lampung kemudian Nusa tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Salah satu wilayah strategis tanaman jagung di Indonesia yang telah mendunia yaitu Gorontalo.
Tanaman jagung sama halnya dengan tanaman lainnya memiliki hama dan penyakit tertentu. Adapun hama yang sering menyerang tanaman jagung yaitu:
a. Hama
1. Lalat bibit (Antherigona exigua Stein)
Gejalanya daun menguning dan di sekitar tempat gigitan lalat membusuk dan akhirnya pertumbuhan tanaman terganggu dapat menjadi kerdil bahkan mati.
Pengendaliannya dilakukan dengan penanaman tanaman jagung secara serentak dan penetapan penggiliran tanaman dapat membantu memutuskan siklus hidup lalat bibit. Tanaman yang terserang harus dicabut dengan cepat agar tidak menyebar ke tanaman yang lain. Selalu perhatikan kebersihan di sekitar derah tanam dan juga dengan keberadaan gulmanya.
2. Ulat Pemotong
Gejalanya tanaman jagung terpotong beberapa cm dengan ditandai dengan adanya bekas gigitan diatas permukaan dan mengakibatkan tanaman jagung yang masih muda roboh dan mati.
Pengendaliannya sama dengan pengendalian lalat bibit yaitu dengan menanam secara serentak. Mencari ulat tersebut yang biasanya hidup di dalam tanah. Sebelum dilakukan penanaman dapat dilakukan penyemprotan pada lahan.
Penyakit yang sering menyerang tanaman jagung rata-rata dikarenakan oleh fungi atau jamur. Jamur yang sering menyerang tanaman jagung ini dikarenakan jagung memiliki kadar air tinggi dan hidup pada lingkungan yang suhu yang rendah serta lembab.
Setidaknya terdapat 3 kerugian terserangnya jagung oleh jamur diantaranya:
a. Menurunnya nutrisi dari jagung
b. Jika di konsumsi oleh ternak maka akan menghasilkan mycotoxin yang berbahaya
c. Dapat menurunkan produktifitas ternak
Adapun jamur yang menyerang tanaman jagung pada umumnya yaitu:
a. Penyakit bulai oleh jamur Pelonosclero spora maydis dan P. spora javanica serta P. spora philipiniensis. Jamur ini berkembang optimum pada suhu 27°c yang ditandai dengan gejala pada tanaman yang berumur 2-3 minggu daun runcing dan kecil, kuku dan pertumbuhan batang terhambat, warna menguning dan sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan berwarna putih. Pada tanaman yang berusia 3-5 minggu pertumbuhan terhambat dan mengalami perubahan waran mulai dari pangkal daun perubahan lain juga terjadi pada tongkol dan isinya.
Pengendaliannya dilakukan dengan penanaman dilakukan pada awal musim hujan. Menanam bibit jagung yang memiliki varietas unggul. Mencabut tanaman yang terserang jamur agar tidak menyebar ke tanaman yang lainnya.
b. Penyakit bercak daun oleh cendawan Helminthosporium turcicum
Gejala yang terjadi yaitu daun terdapat bercak memanjang teratur dan dikelilingi warna coklat, bercak ini berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun. Semula tampak basah dan kemudian menguning dan pada akhirnya seluruh permukaan menjadi coklat.
Pengendaliannya dengan cara pergiliran tanaman sehingga dapat menekan pertumbuhan cendawan. Mengatur kelembaban dari lahan agar tidak mudah terserang cendawan.
c. Penyakit karat oleh cendawan Puccinia sorghischw dan Puccinia polipora Underw.
Gejalanya pada tanaman tua terdapat bintik-bintik noda berwarna merah kecoklatan seperti karat dan serbuk berwarna kuning kecoklatan.
Pengendaliannya dengan mengatur kelembaban serta memotong tanaman yang terserang.

Departemen Pertanian tahun 2005 mengemukakan pengembangan jagung dengan ditujuan meningkatkan produksi pangan di dalam negri dalam menciptakan swasembada dan ekspor. Peningkatan ini diarahkan dengan perluasan area penanaman tanaman jagung. Selain itu dari Departemen Pertanian dilakukan juga pengembangan atau inovasi teknologi pertanian. Pilihan ini nantinya akan mempengaruhi perkembangan produktifitas jagung.
Berikut berbagai permasalahan yang terjadi pada praktek budidaya tanaman jagung :
a. Benih tidak tumbuh
Kemungkinan penyebabnya:
1. Tidak ada benih yang ditanam
2. Tanah terlalu kering
3. Benih memiliki viabilitas yang rendah
4. Tanah berbongkah-bongkah
5. Benih terbakar karena kontak langsung dengan pupuk
Maka solusi yang dapat dilakukan yaitu:
1. Untuk kemungkinan pertama maka galilah tanah tersebut lihat apakah ada ditanam benih tersebut atau tidak.
2. Untuk kemungkinan kedua maka tanamlah benih pada tanah yang lembab karena benih dapat tumbuh pada keadaan cukup air.
3. Untuk kemungkinan ketiga ujilah daya viabilitas dari benih sebelum ditanam.
4. Untuk kemungkinan keempat gemburkan tanah sebelum melakukan praktek budidaya
5. Untuk kemungkinan kelima maka hindari benih dari kontak langsung pupuk. Usahakan jarak pemberian pupuk terhadap tanaman kira-kira 5 cm.
b. Benih tidak tumbuh dengan baik
Kemungkinan penyebabnya:
1. Kelembaban tanah tidak merata
2. Kedalaman tanam tidak merata
3. Pemadatan tanah dan atau permukaan tanah
4. Benih busuk atau dimakan serangga
5. Kecambah abnormal dan menggulung didalam tanah
6. Sebagian tanaman atau seluruhnya berwarna ungu
7. Kecambah atau tanaman membusuk
Maka solusi yang dapat diambil:
1. Untuk kemungkinan pertama lakukan pembibitan pada tanah yang lembab
2. Untuk kemungkinan kedua tanamlah benih pada kedalaman 4-5 cm dengan seragam seluruhnya.
3. Untuk kemungkinan ketiga diatasi dengan dilakukannya irigasi.
4. Untuk kemungkinan keempat lakukan penyiangan ringan untuk menghilangkan bongkahan.
5. Untuk kemungkinan kelima lakukan pembasmian terhadap penyakit dengan pestisida dan sebagainya.
6. Untuk kemungkinan ketujuh atur kelembaban tanah jangan terlalu lembab.
Pada tanaman yang telah berusia 10-21 hari.
a. Terserang oleh jamur
Kemungkinan penyebabnya:
1. Lalat bibit
2. Ulat tanah
Maka solusinya dilakukan penyemprotan dan pembuangan tanaman yang telah terserang.
b. Daun menguning, tanaman kerdil dan daun banyak yang mati.
Kemungkinan penyebab:
1. Kesuburan tanah kurang
2. Defisiensi nitrogen
3. Tergenang air
Maka solusinya:
1. Lakukan pemupukan
2. Atur ketersediaan air
c. Tongkol tidak terisi seluruhnya
kemungkinan penyebabnya:
Kerusakan unsur posfor dan kalium maka solusinya melakukan pemupukan sesuai dengan rokemendasi.

Usaha Peningkatan produksi jagung di Indonesia digalakkan melalui dua program yaitu:
1. Ekstensifikasi
Program perluasan lahan atau areal tanaman selain memanfaatkan lahan kering juga memanfaatkan lahan sawah. Lahan sawah yang dimanfaatkan selain lahan sawah irigasi juga lahan sawah tadah hujan.
2. Intensifikasi
Usaha peningkatan produktifitas tanaman jagung melalui program intensifikasi ini yaitu melakukan perbaikan teknologi dan manajemen pengelolaan. Perbaikan teknologi ini yang bersifat inovatif sehingga dapat berdaya saing.
Selain itu terdapat konsep penelolaan tanaman dan sumberdaya secara terpadu dengan dicirikan sebagai berikut:
a. Integrasi
Maksudnya disini yaitu tidak hanya terbatas kepada kepaduan tanaman sebagai input namun juga secara kompleks melalui instusi baik pemerintah ataupun swasta, sumberdaya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat menunjang proggres produktifitas tanaman jagung.
b. Sinergis
Maksudnya yaitu adanya efek saling mendukung antara teknologi satu dengan yang lainnya. Pemanfaatan sinergis pada teknologi-teknologi agar mendapatkan input yang berkualitas tinggi.
c. Partisipatif
Maksudnya dengan mengikut sertakan semua aspek yang dapat mendukung.
d. Dinamis
Kondisi lingkungan pengembangan jagung cukup beragam baik dilahan kering maupun dilahan basah.

Thursday, April 8, 2010

Fireflies - Owl City

Fireflies

You would not believe your eyes
If ten million fireflies
Lit up the world as I fell asleep
Cuz they fill the open air
And leave teardrops everywhere
You think me rude, but I would just stand and stare

I’d like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It’s hard to say that I’d rather stay awake when I’m asleep
Cuz everything is never as it seems

Cuz I get a thousand hugs
From ten thousand lightning bugs
As they try to teach me how to dance
A foxtrot above my head
A sockhop beneath my bed
The disco ball is just hanging by a thread (thread, thread)

I’d like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It’s hard to say that I’d rather stay awake when I’m asleep
Cuz everything is never as it seems (when I fall asleep)

Leave my door open just a crack
(Please take me away from here)
Cuz I feel like such an insomniac
(Please take me away from here)
Why do I tire of counting sheep?
(Please take me away from here)
When I’m far to tired to fall asleep

To ten million fireflies
I’m weird cuz I hate goodbyes
I got misty eyes as they said farewell (said farewell)
But I know where several are
If my dreams get real bizarre
Cuz I saved a few and I keep ‘em in a jar

I’d like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It’s hard to say that I’d rather stay awake when I’m asleep
Cuz everything is never as it seems (when I fall asleep)

I’d like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It’s hard to say that I’d rather stay awake when I’m asleep
Cuz everything is never as it seems (when I fall asleep)

I’d like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It’s hard to say that I’d rather stay awake when I’m asleep
Because my dreams are bursting at the seams

Thursday, April 1, 2010

Dari perjalanan... hingga suatu kesimpulan awal

Pelajaran hari ini…
Mendengarkan pendapat orang lain baik yang pro maupun yang kontra. Cari tahu dengan pasti apa saja yang menjadi permasalahan dari kedua belah pihak. Diskusikan permasalahan secara terbuka dalam forum apa saja yang menjadi masalah. Adanya perbedaan jangan menjadi hambatan untuk berkomunikasi dengan baik. Emosi adalah hambatan yang paling besar dan sering terjadi dalam menerapkan komunikasi yang baik sehingga sulit tercapainya penyelesaian suatu masalah. Bagi sebagian orang, emosi harus dikeluarkan agar tidak menjadi dendam dan malah membuat hal semakin memburuk. Saya beranggapan sama kalau produk akhirnya akan menjadi lebih buruk, tapi di lain pemikiran kita dapat menempatkan emosi tersebut ketempat yang lebih tepat. Emosi yang meledak-ledak dan tidak pada tempatnya justru akan membuat suasana semakin tidak terarah dan akan menambah lebih banyak masalah lagi.
Sulit memang menegakkan komitmen berorganisasi atau profesionalitas, apalagi anggota dalam organisasi tersebut tidak lain adalah teman kita sendiri. Jika terjadi sesuatu yang tidak pada koridornya akan lebih sulit untuk mengatakan ‘tidak’, saya yakin itu. Nah, disinilah peranan hati dan fikiran kita untuk bagaimana menyesuaikan diri dengan keadaan. Dalam suatu kesempatan terjadi hal yang tidak menguntungkan atau tidak mengenakkan selesaikan secepat mungkin dengan keadaan yang baik. Mungkin bukan hal pertama untuk kita mendengar kata-kata tersebut , namun memang begitulah cara yang ampuh. Kalau sesuatu tersebut bersifat pribadi maka selesaikan secara pribadi dan jika hal tersebut bersifat kelompok maka selesaikan di forum dengan menjunjung tinggi nilai etika berkomunikasi. Tunjukkanlah profesionalitas dengan mengamalkan nilai manusia yang berpendidikan. Libatkan orang yang lebih tua atau tepatnya yang berpengalaman untuk menyelesaikan masalah tersebut namun bukan berarti kita berpangku tangan. Selesaikan dengan mendengarkan ‘petuah’ mereka yang lebih berpengalaman dan dikondisikan dengan hal yang terjadi. Dari sekian yang dapat menjadi solusi satu yang harus digaris bawahi yaitu komunikasikan sesuatu dengan baik dan perlihatkan pada sekitar bagaimana seharusnya orang yang berpendidikan itu bertindak.