Wednesday, April 14, 2010

Upaya peningkatan produksi jagung berdasarkan permasalahan yang ada di Indonesia

Jagung adalah tanaman pangan biji-bijian yang berasal dari keluarga rumput-rumputan. Jagung dimanfaatkan baik oleh manusia maupun hewan. Di Indonesia jagung lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri pakan berkisar antara 45-55% sedangkan untuk dikonsumsi manusia hanya sebagian kecil saja. Di beberapa daerah Indonesia bagian timur mengkonsumsi jagung sebagai makanan pokoknya namun persentasenya tidak terlalu tinggi. Meskipun begitu jagung tetap tanaman pangan yang memiliki peran yang penting. Menurut asalnya jagung berasal dari benua Amerika yang kemudian menyebar ke Asia dan Afrika melalui bisnis dagang orang-orang Amerika dan Eropa. Sekitar abad ke-16 barulah jagung tersebar ke daerah di benua Asia termasuklah Indonesia. Dalam bahasa belanda jagung disebut maiz sedangkan dalam bahasa Inggris jagung disebut corn.
Adapun sistematika tanaman jagung adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Classis : Monokotiledon
Ordo : Graminae
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays
Jagung dalam pengelompokkannya berdasarkan umur dikelompokkan atas:
a. Jagung berumur pendek yaitu berkisar antara 75-90 hari. Contoh jagung ini yaitu Genjah warangan, Abimayu dan genjah kertas.
b. Jagung berumur sedang yaitu berkisar antara 90-120 hari. Contoh jagung ini yaitu Hibrida C1, Hibrida CP1 dan Pandu.
c. Jagung berumur panjang yaitu lebih dari 120 hari. Contoh jagung ini yaitu Kania putih, Bastar kuning dan Harapan.
Jagung berdasarkan bentuk bijinya dikelompokkan atas:
a. Dent corn
b. Flint corn
c. Sweet corn
d. Pop corn
e. Flour corn
f. Pod corn
g. Waxy corn
Tanaman jagung termasuk penting dalam kehidupan manusia dan hewan karena tanaman jagung dimanfaatkan tidak hanya buahnya saja melainkan hampir semua bagian tubuh tanaman jagung memiliki manfaat. Batang dan daun yang masih muda dapat menjadi pakan ternak. Batang dan daun yang tua setelah panen dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Batang dan daun yang kering dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Batang jagung juga dimanfaatkan sebagai pulp atau bahan pembuat kertas.
Jagung memiliki kandungan energi sampai 3350 kcal/kg dan xanthopil yang sangat tinggi. Xanthopil adalah sejenih pigmen pewarna kulit, kaki, paruh dan kuning telur. Hal inilah yang menyebabkan jagung dijadikan sebagai pakan ternak yang baik seperti ayam. Selain itu jagung juga memiliki kandungan methionine yang cukup tinggi.
Budidaya tanaman jagung di Indonesia dilakukan sejak awal tanaman jagung masuk ke Indonesia sejak itu pula jagung telah diupayakan untuk selalu diproduksi. Tanaman jagung sebenarnya tidak menuntut syarat yang terlalu rumit untuk dapat tumbuh namun untuk pertumbuhan tanaman jagung yang optimal diperlukan syarat sebagai berikut:
a. Iklim
Tanaman jagung membutuhkan iklim yang beriklim subtropis atau tropis basah pada sebagian besarnya. Jagung tumbuh di daerah yang terletak pada 0-50 derajat LU sampai 0-40 derajat LS. Pada lah yang tidak beririgasi curah hujan yang dibutuhkan tanaman jagung 85-200 mm/bulan secara merata. Pertumbuhan tanaman jagung membutuhkan penyinaran yang cukup. Suhu yang dibutuhkan tanaman jagung untuk tumbuh berkisar antara 21-34°C sedangkan untuk pertumbuhan yang optimal berkisar antara 23-27°C. Tanaman jagung sebaiknya ditanam pada musim penghujan dan panen pada musim kemarau.
b. Media Tanam
Jagung tidak memerlukan media khusus untuk dapat tumbuh hanya memerlukan tanah yang subur dan cukup humus. Jenis tanah yang dapat ditumbuhi jagung yaitu andosol, latosol, grumosol dan tanah yang berpasir. Jagung dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang bertekstur lempung atau liat seperti latosol. Keasamaan tanah (pH) antara 5,6-7,5 hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan hara di dalam tanah. Jagung membutuhkan perairan yang cukup tinggi maka tempat tumbuh jagung tidak dapat tumbuh optimal pada kemiringan lebih dari 8%.
c. Ketinggian Tempat
Jagung dapat tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian 1000-1800 m dari permukaan laut. Ketinggian tempat optimum yaitu 0-600 m dari permukaan laut.
Indonesia memiliki 331 wilayah startegis untuk budidaya jagung. Wilayah Jawa Timur merupakan wilayah terluas penanaman tanaman jagung disusul Jawa Tengah dan Lampung kemudian Nusa tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Salah satu wilayah strategis tanaman jagung di Indonesia yang telah mendunia yaitu Gorontalo.
Tanaman jagung sama halnya dengan tanaman lainnya memiliki hama dan penyakit tertentu. Adapun hama yang sering menyerang tanaman jagung yaitu:
a. Hama
1. Lalat bibit (Antherigona exigua Stein)
Gejalanya daun menguning dan di sekitar tempat gigitan lalat membusuk dan akhirnya pertumbuhan tanaman terganggu dapat menjadi kerdil bahkan mati.
Pengendaliannya dilakukan dengan penanaman tanaman jagung secara serentak dan penetapan penggiliran tanaman dapat membantu memutuskan siklus hidup lalat bibit. Tanaman yang terserang harus dicabut dengan cepat agar tidak menyebar ke tanaman yang lain. Selalu perhatikan kebersihan di sekitar derah tanam dan juga dengan keberadaan gulmanya.
2. Ulat Pemotong
Gejalanya tanaman jagung terpotong beberapa cm dengan ditandai dengan adanya bekas gigitan diatas permukaan dan mengakibatkan tanaman jagung yang masih muda roboh dan mati.
Pengendaliannya sama dengan pengendalian lalat bibit yaitu dengan menanam secara serentak. Mencari ulat tersebut yang biasanya hidup di dalam tanah. Sebelum dilakukan penanaman dapat dilakukan penyemprotan pada lahan.
Penyakit yang sering menyerang tanaman jagung rata-rata dikarenakan oleh fungi atau jamur. Jamur yang sering menyerang tanaman jagung ini dikarenakan jagung memiliki kadar air tinggi dan hidup pada lingkungan yang suhu yang rendah serta lembab.
Setidaknya terdapat 3 kerugian terserangnya jagung oleh jamur diantaranya:
a. Menurunnya nutrisi dari jagung
b. Jika di konsumsi oleh ternak maka akan menghasilkan mycotoxin yang berbahaya
c. Dapat menurunkan produktifitas ternak
Adapun jamur yang menyerang tanaman jagung pada umumnya yaitu:
a. Penyakit bulai oleh jamur Pelonosclero spora maydis dan P. spora javanica serta P. spora philipiniensis. Jamur ini berkembang optimum pada suhu 27°c yang ditandai dengan gejala pada tanaman yang berumur 2-3 minggu daun runcing dan kecil, kuku dan pertumbuhan batang terhambat, warna menguning dan sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan berwarna putih. Pada tanaman yang berusia 3-5 minggu pertumbuhan terhambat dan mengalami perubahan waran mulai dari pangkal daun perubahan lain juga terjadi pada tongkol dan isinya.
Pengendaliannya dilakukan dengan penanaman dilakukan pada awal musim hujan. Menanam bibit jagung yang memiliki varietas unggul. Mencabut tanaman yang terserang jamur agar tidak menyebar ke tanaman yang lainnya.
b. Penyakit bercak daun oleh cendawan Helminthosporium turcicum
Gejala yang terjadi yaitu daun terdapat bercak memanjang teratur dan dikelilingi warna coklat, bercak ini berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun. Semula tampak basah dan kemudian menguning dan pada akhirnya seluruh permukaan menjadi coklat.
Pengendaliannya dengan cara pergiliran tanaman sehingga dapat menekan pertumbuhan cendawan. Mengatur kelembaban dari lahan agar tidak mudah terserang cendawan.
c. Penyakit karat oleh cendawan Puccinia sorghischw dan Puccinia polipora Underw.
Gejalanya pada tanaman tua terdapat bintik-bintik noda berwarna merah kecoklatan seperti karat dan serbuk berwarna kuning kecoklatan.
Pengendaliannya dengan mengatur kelembaban serta memotong tanaman yang terserang.

Departemen Pertanian tahun 2005 mengemukakan pengembangan jagung dengan ditujuan meningkatkan produksi pangan di dalam negri dalam menciptakan swasembada dan ekspor. Peningkatan ini diarahkan dengan perluasan area penanaman tanaman jagung. Selain itu dari Departemen Pertanian dilakukan juga pengembangan atau inovasi teknologi pertanian. Pilihan ini nantinya akan mempengaruhi perkembangan produktifitas jagung.
Berikut berbagai permasalahan yang terjadi pada praktek budidaya tanaman jagung :
a. Benih tidak tumbuh
Kemungkinan penyebabnya:
1. Tidak ada benih yang ditanam
2. Tanah terlalu kering
3. Benih memiliki viabilitas yang rendah
4. Tanah berbongkah-bongkah
5. Benih terbakar karena kontak langsung dengan pupuk
Maka solusi yang dapat dilakukan yaitu:
1. Untuk kemungkinan pertama maka galilah tanah tersebut lihat apakah ada ditanam benih tersebut atau tidak.
2. Untuk kemungkinan kedua maka tanamlah benih pada tanah yang lembab karena benih dapat tumbuh pada keadaan cukup air.
3. Untuk kemungkinan ketiga ujilah daya viabilitas dari benih sebelum ditanam.
4. Untuk kemungkinan keempat gemburkan tanah sebelum melakukan praktek budidaya
5. Untuk kemungkinan kelima maka hindari benih dari kontak langsung pupuk. Usahakan jarak pemberian pupuk terhadap tanaman kira-kira 5 cm.
b. Benih tidak tumbuh dengan baik
Kemungkinan penyebabnya:
1. Kelembaban tanah tidak merata
2. Kedalaman tanam tidak merata
3. Pemadatan tanah dan atau permukaan tanah
4. Benih busuk atau dimakan serangga
5. Kecambah abnormal dan menggulung didalam tanah
6. Sebagian tanaman atau seluruhnya berwarna ungu
7. Kecambah atau tanaman membusuk
Maka solusi yang dapat diambil:
1. Untuk kemungkinan pertama lakukan pembibitan pada tanah yang lembab
2. Untuk kemungkinan kedua tanamlah benih pada kedalaman 4-5 cm dengan seragam seluruhnya.
3. Untuk kemungkinan ketiga diatasi dengan dilakukannya irigasi.
4. Untuk kemungkinan keempat lakukan penyiangan ringan untuk menghilangkan bongkahan.
5. Untuk kemungkinan kelima lakukan pembasmian terhadap penyakit dengan pestisida dan sebagainya.
6. Untuk kemungkinan ketujuh atur kelembaban tanah jangan terlalu lembab.
Pada tanaman yang telah berusia 10-21 hari.
a. Terserang oleh jamur
Kemungkinan penyebabnya:
1. Lalat bibit
2. Ulat tanah
Maka solusinya dilakukan penyemprotan dan pembuangan tanaman yang telah terserang.
b. Daun menguning, tanaman kerdil dan daun banyak yang mati.
Kemungkinan penyebab:
1. Kesuburan tanah kurang
2. Defisiensi nitrogen
3. Tergenang air
Maka solusinya:
1. Lakukan pemupukan
2. Atur ketersediaan air
c. Tongkol tidak terisi seluruhnya
kemungkinan penyebabnya:
Kerusakan unsur posfor dan kalium maka solusinya melakukan pemupukan sesuai dengan rokemendasi.

Usaha Peningkatan produksi jagung di Indonesia digalakkan melalui dua program yaitu:
1. Ekstensifikasi
Program perluasan lahan atau areal tanaman selain memanfaatkan lahan kering juga memanfaatkan lahan sawah. Lahan sawah yang dimanfaatkan selain lahan sawah irigasi juga lahan sawah tadah hujan.
2. Intensifikasi
Usaha peningkatan produktifitas tanaman jagung melalui program intensifikasi ini yaitu melakukan perbaikan teknologi dan manajemen pengelolaan. Perbaikan teknologi ini yang bersifat inovatif sehingga dapat berdaya saing.
Selain itu terdapat konsep penelolaan tanaman dan sumberdaya secara terpadu dengan dicirikan sebagai berikut:
a. Integrasi
Maksudnya disini yaitu tidak hanya terbatas kepada kepaduan tanaman sebagai input namun juga secara kompleks melalui instusi baik pemerintah ataupun swasta, sumberdaya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat menunjang proggres produktifitas tanaman jagung.
b. Sinergis
Maksudnya yaitu adanya efek saling mendukung antara teknologi satu dengan yang lainnya. Pemanfaatan sinergis pada teknologi-teknologi agar mendapatkan input yang berkualitas tinggi.
c. Partisipatif
Maksudnya dengan mengikut sertakan semua aspek yang dapat mendukung.
d. Dinamis
Kondisi lingkungan pengembangan jagung cukup beragam baik dilahan kering maupun dilahan basah.

Thursday, April 8, 2010

Fireflies - Owl City

Fireflies

You would not believe your eyes
If ten million fireflies
Lit up the world as I fell asleep
Cuz they fill the open air
And leave teardrops everywhere
You think me rude, but I would just stand and stare

I’d like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It’s hard to say that I’d rather stay awake when I’m asleep
Cuz everything is never as it seems

Cuz I get a thousand hugs
From ten thousand lightning bugs
As they try to teach me how to dance
A foxtrot above my head
A sockhop beneath my bed
The disco ball is just hanging by a thread (thread, thread)

I’d like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It’s hard to say that I’d rather stay awake when I’m asleep
Cuz everything is never as it seems (when I fall asleep)

Leave my door open just a crack
(Please take me away from here)
Cuz I feel like such an insomniac
(Please take me away from here)
Why do I tire of counting sheep?
(Please take me away from here)
When I’m far to tired to fall asleep

To ten million fireflies
I’m weird cuz I hate goodbyes
I got misty eyes as they said farewell (said farewell)
But I know where several are
If my dreams get real bizarre
Cuz I saved a few and I keep ‘em in a jar

I’d like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It’s hard to say that I’d rather stay awake when I’m asleep
Cuz everything is never as it seems (when I fall asleep)

I’d like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It’s hard to say that I’d rather stay awake when I’m asleep
Cuz everything is never as it seems (when I fall asleep)

I’d like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It’s hard to say that I’d rather stay awake when I’m asleep
Because my dreams are bursting at the seams

Thursday, April 1, 2010

Dari perjalanan... hingga suatu kesimpulan awal

Pelajaran hari ini…
Mendengarkan pendapat orang lain baik yang pro maupun yang kontra. Cari tahu dengan pasti apa saja yang menjadi permasalahan dari kedua belah pihak. Diskusikan permasalahan secara terbuka dalam forum apa saja yang menjadi masalah. Adanya perbedaan jangan menjadi hambatan untuk berkomunikasi dengan baik. Emosi adalah hambatan yang paling besar dan sering terjadi dalam menerapkan komunikasi yang baik sehingga sulit tercapainya penyelesaian suatu masalah. Bagi sebagian orang, emosi harus dikeluarkan agar tidak menjadi dendam dan malah membuat hal semakin memburuk. Saya beranggapan sama kalau produk akhirnya akan menjadi lebih buruk, tapi di lain pemikiran kita dapat menempatkan emosi tersebut ketempat yang lebih tepat. Emosi yang meledak-ledak dan tidak pada tempatnya justru akan membuat suasana semakin tidak terarah dan akan menambah lebih banyak masalah lagi.
Sulit memang menegakkan komitmen berorganisasi atau profesionalitas, apalagi anggota dalam organisasi tersebut tidak lain adalah teman kita sendiri. Jika terjadi sesuatu yang tidak pada koridornya akan lebih sulit untuk mengatakan ‘tidak’, saya yakin itu. Nah, disinilah peranan hati dan fikiran kita untuk bagaimana menyesuaikan diri dengan keadaan. Dalam suatu kesempatan terjadi hal yang tidak menguntungkan atau tidak mengenakkan selesaikan secepat mungkin dengan keadaan yang baik. Mungkin bukan hal pertama untuk kita mendengar kata-kata tersebut , namun memang begitulah cara yang ampuh. Kalau sesuatu tersebut bersifat pribadi maka selesaikan secara pribadi dan jika hal tersebut bersifat kelompok maka selesaikan di forum dengan menjunjung tinggi nilai etika berkomunikasi. Tunjukkanlah profesionalitas dengan mengamalkan nilai manusia yang berpendidikan. Libatkan orang yang lebih tua atau tepatnya yang berpengalaman untuk menyelesaikan masalah tersebut namun bukan berarti kita berpangku tangan. Selesaikan dengan mendengarkan ‘petuah’ mereka yang lebih berpengalaman dan dikondisikan dengan hal yang terjadi. Dari sekian yang dapat menjadi solusi satu yang harus digaris bawahi yaitu komunikasikan sesuatu dengan baik dan perlihatkan pada sekitar bagaimana seharusnya orang yang berpendidikan itu bertindak.