Tuesday, March 5, 2013

Opini

Ribet!
Itu kata pertama yang menggambarkan diri seorang wanita pada umumnya kaum adam beranggapan.  Hal ini lumrah saja, mengingat banyak stuff yang mengikuti langkah wanita pada umumnya.  kebanyakan wanita jika berpakaian yang mereka fikikan tidak hanya baju atau celana yang akan mereka pakai tetapi kepaduan antara keduanya dan aksesoris lain sepatu, tas, jam, dan make up.  Bagian tersebut memang suatu kepaduan dari diri wanita terlepas dari seperti apa style yang mereka anut.
Banyak diantara hal diatas yang membuat sebagian kaum adam beranggapan repot.  Karena memang garis dari perempuan selalu ingin tampil menarik. 
Namun, pernahkah terfikirkan oleh kaum adam bagaimana opini dari kaum wanita tentang pria?
bagaimana opini wanita tentang pria yang rapi, bersih, dan wangi?
Bagaimana opini wanita dengan pria yang teratur dan punya list hidup?
Saya yakin sebagian besar wanita setuju untuk hidup bersama dengan sosok pria seperti diatas.
Hanya sekedar untuk renungan. ^^

Monday, March 4, 2013

Tragedi Kossan

Sebagian orang mungkin emang ditakdirkan untuk tidak bisa hidup bermasyarakat.  Kenapa begitu? Ya statment itu Aku dapat setelah sedikit melihat kejadian di kossan.  Baru di kossan kita bisa lihat seperti apa grow up-nya manusia-manusia zaman sekarang. 
Salah satu aja nih ya masalah saling menghormati dan saling menghargai.  Kejadian ini pernah terjadi malah sering ya namanya juga kossan.  Kalo udah mulai malam dari jam-jam 9an itu mulai bunyi musik gede-gede segede konser linkin park bermunculan.  Keseringan jam 9an gara-gara jam segitu baru manusia-manusia ini intens di kamarnya.  Entah itu dari kampus, main atau pacaran whatever.  Yang lebih jadi masalah keadaan itu masih berlanjut saat minggu-minggu ujian berlangsung.  Secara mahasiswa ya butuh belajar kan ya, apapun bentuk dan metode belajarnya sepertinya "me time" buat si mahasiswa untuk ngadapin ujian mesti di hormatin dong.  Bukan dengan muterin musik gede-gede gitu kan.  Kalau emang cara belajar sebagian orang dengan musik ya ok Aku hargai cuma gak juga dengan mengganggu orang lain dengan volume yang segede konseran musik kan ya.  Kita mengenal yang namanya handsfree atau headset atau earphone untuk meredam suara musik hanya terdengar oleh satu orang saja.  Atau mereka gak pernah kenal hal itu? Yaaa itu mah Aku gak lagi deh ya dari zaman keberapa orang-orang itu hidupnya. 
Yap, begitulah salah satu tragedi kossan yang sering terjadi dan tersaksikan selama ini.  Mudah-mudahan sih gak pernah terjadi oleh kalian-kalian yang pernah nge-kos yah hahahaa.  Alhamdulillah banget kalo gitu.

Saturday, March 2, 2013

Crazy Dream

Yaaa... dari pada nanti pas udah punya anak bingung mau kasih apa, aku prepare dari sekarang nama anak untuk anak-anak aku nanti.  That's sound like crazy but that's soooo helping soon.
Ok dari nama laki-laki I hope I have a littel boy first. Hahaa
Alfabian artinya kecil mungil.  Hhhhaa yayaaa waktu baby kan emang gitu ya selalu kecil. Soo classic!!!
Nama untuk laki-laki lainnya masih belum kepikiran.  Kan, jelas kan kalo nyari nama anak itu susah.  Susah!
ini aja belum punya anak udah susah nyarinya apalagi kalo udah nanti, jangan-jangan asal kasih. Oh God!
Nah, untuk anak perempuan, Zoey artinya Kehidupan.  Yaaa you know Zooey Dischannel? Teriapirasi dari dia sih ya asik aja namaya.
Tapi untuk aku cukup satu "O"-nya kadang kalo diadaptasi ke Indonesia susah juga ya.

Untuk nama panjangnya Nanti aja tinggal ambil nama Papa nya siapa hahahhaahaha
Ok, that's all.
Mudah-mudahan besok ingat buka ini blog pas mau ngasih nama anak. Amin ^^

The Night

#Music share# Butterfly Kisses-Westlife http://dongting.com (From TTPod)

Friday, March 1, 2013

I. Menikmati Hidup

“Teeeeeet..teeeeeeeeeeet...” bel pintu berbunyi dan kuletakkan kain lap diatas meja kicthen set dan bergegas kearah pintu. Terlihat dimonitor sesosok laki-laki yang tak asing lagi di mata Ara dan selalu membuat perasaan yang berbeda setiap kali melihatnya. Ia tersenyum kearah monitor itu seakan tahu kalau Ara sedang memperhatikannya dari balik monitor sambil memperlihatkan sekeranjang buah kehadapan monitor. Akhirnya Ara bergegas memutar kunci dan menarik pintu sehingga terbuka. Biasanya Raka masuk langsung membuka pintu kali ini berbeda mungkin karena tangannya penuh terisi oleh keranjang buah itu.
“Aku dari ujung jalan depan kelihatannya manis” dengan muka manisnya sambil menyodorkan keranjang buah dari tangannya ke arah Ara. “Dan ini” sambungnya mengeluarkan serangkai bunga dari tangan kanannya yang sedari tadi disembunyikan dibelakang.
“Oh..” spontan Ara mengambil keranjang buah dan bunga yang disodorkan begitu indah oleh suaminya itu. Ara memeluk tubuhnya yang kokoh dan dengan wanginya yang khas membuat seluruh dunia seakan tak ada artinya lagi ketika ia telah dekapan.
“Thank you” bisik Ara.
Ia pun mencium kening Ara dan menutup pintu lalu berjalan menuju meja belakang. Tempat dimana selalu bersama ketika sehabis pulang beraktivitas hampir setiap hari. Ara membawakan Raka segelas jus jeruk dingin yang telah Ara siapkan dari tadi seperti biasa jika Ara ada dirumah sebelum suaminya pulang.
“Ada apa yah kamu tumben gitu bawa bunga” tanya Ara menghampiri dan menyodorkan jus jeruk tadi dan duduk di atas tangan sofa yang Ia duduki
“Ingat kamu aja” jawabnya santai tapi dengan tatapan yang pasti membuat suatu percakapan lain yang terjadi melalui hati kalau ia sangat menyayangi istrinya itu. Entah dari mana rasa itu datang yang jelas Ara meyakini hal tersebut.
Ara dan Raka hampir 3 tahun menikah, kami memang pasang muda yang belum memiliki anak tidak seperti pasangan muda yang lain yang dengan mudah mendapatkan buah hati. Namun hal itu selama ini tidak menjadi polemik yang harus dibeberkan apalagi dipersoalkan. Ara dan Raka sadar kalau perkawinan tidak hanya sebatas menghasilkan keturunan melainkan mengikat dua insan menjadi utuh dari kekurangan dan kelebihan antara keduanya
“Weekend ini kamu ada kerja?” tanya Ara sambil mengelus kepalanya lembut menunjukkan betapa sayangnya Ara kepada suaminya itu.
“Sebenarnya ada, emang kamu mau kita kemana?” jawab Raka penasaran.
“Gak ada nanya kamu aja” walaupun sebenarnya hatinya berkata berbeda.
“Ayo dong gak papa, ya udah kita pergi aja. Kemana?” balas Raka seolah tahu apa yang sebenarnya ada dihati Ara.
“Gak apa-apa?” jawab Ara mencari ketegasan.
“Iya sayang, aku capek juga hampir dua bulan ini kita gak nikmati hidup” celetuknya. Ara mengecup kening Raka dan Ara bisikkan “Ih lebay banget” tersenyum kearahnya.
“Iya aku pengen kita keluar dinner, atau apa kek sebenarnya aku gak punya planning juga cuma pengen keluar berdua aja” sambung Ara lagi.
“Hmmm...bosen?” tanya Raka balik Ara hanya tersenyum dan menarik sofa kecil disamping lalu duduk diatasnya.
“Oke kita dinner aja selama seminggu, gimana?” celetuknya “Kamu niat gak sih? Aku bilang juga gak papa kok ..” belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku Raka menarik tanganku. “Aku dapat promosi jabatan dan tumben-tumbennya dikasih libur satu minggu” dengan mata yang berbinar seolah menjelaskan mengapa hari ini Ia begitu senang. “Apa?..serius?” sahut Ara tidak percaya. Raka hanya tersenyum dan itu cukup membuat Ara yakin dengan apa yang dikatakannya. “Selamat yah” Ara memeluknya kembali. “Itu semua karena kamu sayaang” jawabnya “Kamu motivasi aku” lanjutnya lagi. “Bisa aja kamu” sahut Ara. Dunia di malam itu sangat indah terasa hingga Ara tidak dapat menghkawatirkan apa-apa lagi selain membuat Raka tersenyum dan selalu disampingnya.
***