Monday, September 5, 2011
Aku terjebak dengan kisah lima tahun yang lalu terhitung saat terakhir aku menulis ini. Saat itu masih kelas 2 SMA. Masih ABG-ABG-nya dan masih lagi labil-labilnya. Selayaknya ABG-ABG seumuran Aku saat itu pastilah ada cerita-cerita tentang suka-sukaan. Nah, waktu itu Aku sekelas dengan cowok yang sebut saja namanya Dika (samaran).
Derita Mahasiswa
Aku emang terlalu lemah untuk urusan ngibulin orang tapi untuk menghindar dari orang apalagi pembimbing sekarang dah mulai lihai. Sebenarnya kalau saja dari semester pertama udah tau dan jelas gimana itu kuliah dan apa aja yang mesti diikuin pastinya udah gak kayak gini di akhir. IP masih pas-pasan mau ngikutin kata pembimbing untuk buat proposal penelitian masih kurang paham dengan materi apapun. Mau ditunggu lama-lama setiap pulang kampung orang tua pasti nanyanya kapan wisuda. Streeees tau?! #deritamahasiswa.
Belum hal lain yang mau gak mau ikut difikirin nikah dan kerja atau kerja dan nikah, yah kerja dan nikah. Harusnya rancangan hidup ini udah dibuat jauh jauuuuuuh sebelum Akuu masuk kuliah. Apa boleh buat udah sampe diakhir ini baru bisa nyesel gak penting juga ya kan?!
Doain aja deh untuk proposal - seminar - penelitian - skripsi - seminar hasil - wisuda LANCAR yah! *big hug dong*
Untuk Dirasa Bukan Dibaca
"Cinta itu kadang rumit untuk dimengerti, sulit untuk dikatakan dan sulit untuk ditebak. Cinta terkadang membuat fikiran, prinsip dan keyakinan luntur. Cinta jika diperbincangkan membuat orang yang tak merasakan mual dan orang yang merasakan mabuk karenanya. Cinta membuat pembatas antara benar dan salah menjadi baur. Cinta mampu mengalahkan ego hanya dengan sekejap kata “cinta”. Cinta dapat merubah semua yang diam berbicara, semua yang dingin hangat dan semua benci menjadi CINTA."
Mungkin kalian tertawa membaca kalimat-kalimat diatas tapi untuk saat ini itu yang terasa. Lama Aku berfikir untuk menulis tulisan ini apalagi untuk mempost-kan ke blog. Masih ada sedikit ragu karena Aku sendiri sebenarnya belum terlalu merasakan apa yang Aku tulis. Masih ada malu karena Aku sendirri sebenarnya belum menemukan apa yang Aku tulis. Masih ada marah karena aku sendiri sebenarnya menyimpan cerita yang belum terselesaikan dari tulisan ini. Apapun itu dengan tulisan ini lebih baik dari pada tidak sama sekali karena ini satu-satunya cara untuk penyadaran diri bahwa sebenarnya apa yang aku tulis itu ADA.